Baju hitam, bukan pertanda suram
Malam itu, dia memakai baju hitam
Pecah tawanya
Tumpah pula rasa yang aku punya
Malam itu, kemabali terulang debaran itu
Debaran yang aku rasakan 2 tahun silam saat kali pertama bertemu dengan sosok berbaju abu-abu yang malam itu memakai baju hitam
tegas senyumnya malam itu, sorot matanya, aku suka
dia melihat ke arahku dengan tatapan yang sudah lama tidak aku temui
aku, diam, diam-diam bingung berkata apa
aku jadi tertawa melebihi biasanya
karena tertawa terlihat lebih wajar daripada aku berkata tidak jelas hingga membuat dia tidak nyaman, bukan?
Malam itu, dia memakai baju hitam
Pecah tawanya
Tumpah pula rasa yang aku punya
Malam itu, kemabali terulang debaran itu
Debaran yang aku rasakan 2 tahun silam saat kali pertama bertemu dengan sosok berbaju abu-abu yang malam itu memakai baju hitam
tegas senyumnya malam itu, sorot matanya, aku suka
dia melihat ke arahku dengan tatapan yang sudah lama tidak aku temui
aku, diam, diam-diam bingung berkata apa
aku jadi tertawa melebihi biasanya
karena tertawa terlihat lebih wajar daripada aku berkata tidak jelas hingga membuat dia tidak nyaman, bukan?
Comments
Post a Comment